Singkat cerita, ternyata menginstall Linux di flash disk
sangatlah mudah dan sebenarnya tidak serumit yang saya bayangkan. Bagian yang
sulit menurut saya adalah ketika kita sudah masuk ke Boot Device Utility,
karena belum terbiasa bermain di sistem BIOS. Selain itu hal sulit lainnya
adalah mendapatkan file iso dari Linux itu sendiri. Hal ini dikarenakan file
iso linux cukup tinggi yakni rata-rata 1 GB. Karena saya tidak mampu
mendownloadnya, jadi saya meminta file iso pada teman saya yang mempunyai kuota
internet lebih.
Bagi mereka yang baru pertama kali mencoba menggunakan Linux
Ubuntu pasti akan kagum, karena tampilannya sangat berbeda dari Windows, dan
ada kesan ingin terus menggunakan Linux. Setelah starting Ubuntu, pengguna akan
disuguhkan dengan tampilan desktop yang menarik dan paparan mengenai keyboard
shortcut yang dapat digunakan saat mengoperasikan Ubuntu, sebagai berikut ini.
Gambar 1 Keyboard Shortcut |
Keunikan yang saya rasakan saat menggunakan Linux Ubuntu
adalah icon-icon seperti Minimize, Maximize, dan Exit pada jendela program yang
sedang aktif tidak terdapat pada pojok kanan atas, tetapi terletak pada pojok
kiri atas, itupun akan terlihat hanya jika kita arahkan kursor ke pojok kiri
atas.
Untuk menonaktifkannya pun juga berbeda, apabila kita
memakai OS Windows, mematikannya dengan cara klik start kemudian pilih
shutdown. Pada OS Linux Ubuntu, tombol Shutdown ada di pojok kanan atas.
Hal yang paling pertama saya dapat dirasakan saat
menggunakan Ubuntu adalah keberadaan Taskbar, yang berada disebelah kiri.
Beberapa icon-icon seperti icon Wireless Network, Baterai (power), icon suara,
waktu, dan tanggal berada pada layar sebelah atas, sehinggga terasa seperti
menggunakan handphone. Kesan kedua saya ternyata semua aplikasi yang terinstal
pada OS Windows, tidak ditemukan pada OS Linux seperti Media Player Clasic,
sehingga video yang support OS Windows tidak dapat diputar di OS Linux. Kesan
selanjutnya adalah ternyata Ubuntu memiliki program pengolah kata, pengolah
angka, dan pengolah presentasi/slide tersendiri dengan tampilan yang hampir
menyerupai Microsoft Word, Excel, dan Powerpoint pada OS Windows. Program
Pengolah Kata pada Linux Ubuntu bernama Libre Office Writter, dengan tampilan
sebagai berikut ini. Saya juga mencoba untuk mengetik di Libre Office Writter
tersebut, ternyata kesannya sama saja saat menggunakan Ms. Word, hanya berbeda
pada tampilan icon-icon saja. Namun ketika saya mencoba menyimpan dokumen yang
kata ketik tadi, ternyata file akan tersimpan dengan format atau extensi file
ODF.
Gambar 2 Tampilan LibreOffice Writer |
Lalu tampilan untuk program pengolah angka dan Program
Pengolah Slides/Presentasi secara umum tidak jauh berbeda dengan tampilan
Microsoft Excel dan Powerpoint, namun perbedaannya hanya pada format file yang
dihasilkan dan perbedaan symbol untuk icon tertentu.
Secara umum file-file dengan ekstensi .docx , xls, dan pptx dapat
dibuka pada Libre Office Writter, Libre office Calc, dan Libre Office Impress,
namun jika kita melakukan pengubahan data, lalu ingin menyimpannya, itu tidak
memungkinkan, sebab data akan tersimpan dalam file dengan ekstensi lain, yang
nanti tidak dapat dibuka pada Ms. Word, Excel, dan PowerPoint.
Gambar 3 Tampilan LibreOffice Calc |
Gambar 4 Tampilan Libre Office Impress |
Gambar 5 Tampilan Pemutar Video |
Lalu pada Ubuntu juga terdapat program pembaca dokumen
berekstensi PDF, yang langsung tersedia tanpa perlu kita install lagi seperti
Adobe Reader pada OS Windows. Ubuntu memiliki program yang disebut Document Viewer, yang dapat digunakan
untuk membuka file PDF, dengan tampilan yang tidak jauh berbeda dengan Adobe
Reader.
Gambar 6 Tampilan Document Viewer |
Hal yang berbeda lainnya dapat ditemukan pada setting OS itu
sendiri. Jika kita memakai OS Windows, penyetelan-penyetelan beberapa software
dan hardware dilakukan di control panel, sedangkan di Linux menggunakan
Setting.
Gambar 7 Setting pada Linux |
Sekian pengalaman saya ketika mengoperasikan OS Linux
Ubuntu. Jika terdapat salah kata, saya mohon maaf. Untuk segala kekurangannya mohon dimaklumi ya…
© yudihardiyanta.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar