Jika anda seorang fisikawan atau setidaknya
familiar dengan kata fisika, tentunya nama Newton bukanlah nama asing
bagi anda. Newton bernama lengkap Isaac Newton, ia seorang British (4
Januari 1643 – 31 Maret 1727) ahli dalam bidang matematika, fisika,
astronomi dan juga ahli dalam bidang kimia. Ia merupakan pengikut aliran
heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah,
bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika modern.
1. Hukum Newton I
Hukum ini dikenal sebagai hukum
kelembaman/kemalasan/inersia karena benda akan cenderung mempertahankan
posisi awalnya. Benda yang diam akan bergerak jika diberi gaya yang
melampau inersianya (kelembamannya). Benda yang telah bergerak dengan
kecepatan tertentu, akan tetap bergerak dengan kecepatan itu jika tidak
ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Hal inilah yang merupakan
dasar dari Hukum Newton I yang dapat dirangkuman sebagai berikut;
Jika semua gaya atau total yang bekerja pada benda
tersebut sama dengan nol, maka benda yang sedang diam akan tetap diam
dan benda yang sedang bergerak lurus dengan kecepatan tetap akan tetap
bergerak lurus dengan kecepatan yang dimilikinya (kecepatan tetap).
Secara sederhana Hukum Newton I mengatakan bahwa perecepatan benda nol
jika gaya total (gaya resultan) yang bekerja pada benda sama dengan nol.
Secara matematis dapat ditulis.
∑F = 0
Sebenarnya pernyataan hukum Newton I sudah pernah
disebutkan oleh Galileo beberapa tahun sebelum Newton lahir Galileo, ia
mengatakan: bahwa kecepatan yang terdapat pada suatu benda akan tetap
dipertahankan jika semua gaya penghambatnya dihilangkan.
2. Hukum Newton II
Sebenarnya hukum II ini tidaklah jauh berbeda dengan
hukum pertama keduanya membicarakan gerak benda akibat pengaruh gaya
yang bekerja pada benda. Pada hukum I kemungkinan keadaan benda adalah
diam atau bergerak dengan kecepatan konstan. Pada kemungkinan pertama
benda dalam keadaan diam yang berarti tidak ada perpindahan.
Secara matematis keadaan pertama tidak terdapat
perubahan posisi ( vector x) dan jika diturunkan terhadap waktu (dx/dt =
0). dx/dt = v adalah kecepatan (vector) sama dengan nol maka turunan
kedua perpindahan terhadap waktu atau turunan pertama kecepatan terhadap
waktu sama dengan nol. Maka percepatan benda (a) juga sama dengan nol.
Keadaan kedua, benda bergerak dengan kecepatan
konstan (tetap), arti fisisnya adalah waktu yang diperlukan dalam
perpindahan sebuah benda pada panjang elemen garis yang sama adalah
tetap (dx/dt = v = konstan). Percepatan (vector) jika diturunkan
terhadap waktu sesuai dengan konsep matematis maka percepatan benda
tersebut sama dengan nol.
Persamaan hukum Newton II∑F = m a
Jika v = 0 atau v = konstan (tetap) maka a = 0
Sehingga ∑F = m 0; ∑F = 0 (kembali pada Hukum I)
Perbedaan mendasar hukum Newton I dan II adalah
kecepatan benda akibat gaya adalah tidak konstan (tidak tetap), benda
mengalami perubahan kecepatan selama bergerak hal ini terjadi karena
jumlah seluruh gaya (gaya total yang bekerja pada benda tidak sama
dengan nol. Secara matematis dapat dituliskan bahwa dx/dt = v = tidak
konstan sehingga dv/dt ≠ 0. Dengan demikian dapat dirumuskan sebagai
berikut:
∑F = m dv/t atau ∑F = m a
Berdasarkan sebuah eksperimen jika gayanya diperbesar
2 kali ternyata percepatannya menjadi. 2 kali lebih besar. Demikian
juga jika gaya diperbesar 3 kali percepatannya lebih besar 3 .kali
lipat, dari sini kita dapat simpulkan bahwa percepatan sebanding dengan
resultan gaya yang bekerja.
Sekarang kita lakukan percobaan lain. Kali ini massa
bendanya divariasi tetapi gayanya dipertahankan tetap sama. Jika massa
benda diperbesar 2 kali, ternyata percepatannya menjadi ½ kali. Demikian
juga jika massa benda diperbesar 4 kali, percepatannya menjadi ¼ kali
percepatan semula. Dan sini kita bisa simpulkan bahwa percepatan suatu
benda berbanding terbalik dengan massa benda itu.
Kedua kesimpulan yang diperoleh dari eksperimen
tersebut dapat diringkaskan ke dalam Hukum Newton II: Percepatan suatu
benda sebanding dengan resultan gaya yang bekerja dan berbanding
terbalik dengan massanya. Matematik hukum ini ditulis:
a = F /m atau ∑F = m a
Benda yang bergerak dengan kecepatan tertentu dalam
suatu fluida (semua zat yang dapat mengalir, zat cair, gas, bahkan zat
padat yang meleleh akibat temperature tinggi seperti lava) pasti akan
mengalami gesekan oleh viskositas (kekentalan bergantung jenis
fluidanya) fluida sehingga kecepatanya berubah terhadap waktu atau dapat
dikatakan mengalami perlambatan/pengurangan kecepatan, pada keadaan ini
berlaku hukum Newton II. Gesekan fluida ini besarnya sebanding dengan
kecepatan benda sehingga pada suatu waktu kecepatan benda akan sama
dengan nol (benda berhenti), dalam keadaan ini hukum Newton I berlaku.
3. Hukum Newton III
Hukum ini merupakan lanjutan dari hukum sebelumnya
hanya saja tunjauan dari hukum ini tidak sampai pada gerak melainkan
hanya berkutat pada gaya yang diberikan pada benda dan akibatnya benda
akan memberikan reaksi. Secara metematis dapat ditulis sebagai:
Faksi = – Freaksi
Gaya reaksi ini merupakan gaya lawan (kata lawan
berati terdapat gaya yang sama namun berlawanan arah atau dapat
diartikan merujuk pada tanda (-) gaya reaksi) benda akibat yang
diterimanya, gaya reaksi ini juga dapat berupa gaya gesek seperti pada
saat orang berjalan, jika tidak terdapat gaya lawan lantai (lantai
licin) maka orang tidak akan dapat berjalan. Jika sebongkah batu
didorong maka batu akan memberikan perlawan (hukum III berlaku). Jika
batu tidak mengalami perpindahan maka hukum I berlaku. Namun jika benda
mengalami perpindahan (dari diam menjadi bergerak) maka hukum II
berlaku.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul
di alam semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan
dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka
benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah
(reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah
ada gaya yang muncul sendirian.
Contoh lain adalah gaya gravitasi bumi. Gaya aksi
adalah berat benda itu W = mg. Gaya ini dialami benda akibat tarikan
bumi (abaikan gaya-gaya lain). Gaya reaksinya adalah gaya pada bumi
akibat tarikan benda itu, WR = -W. Gaya reaksi WR ini akan memberikan
percepatan pada bumi mendekati benda sama seperti gaya W menarik benda
ke permukaan akibat gaya reaksi sangat kecil sekali, sehingga boleh
diabaikan bumi boleh dianggap tetap diam).
Dari hukum inilah hukum Newton tentang gravitasi dirumuskanF = G. (m1 m2)/r2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar